Suatu hari, di halaman sebuah rumah...
Dua orang pemuda terlihat asyik ber-cakap2. Sepiring makanan ringan menemani mereka siang itu.
Wajah mereka tampak cerah. Mereka sedang membicarakan tentang sebuah buku yang berjudul : 'Loyalitas Seorang Muslim'.
Tak berapa lama, arah pembicaraan mereka beralih kepada masalah Al Quran.
Dan beberapa saat kemudian, wajah dari salah seorang pemuda itu terlihat berubah murung.
Melihat itu, temannya bertanya: 'Ada apa? Mengapa kamu jadi murung?'
Pemuda yang murung itu menghela nafas yang terasa berat lalu menjawab: 'Aku telah kehilangan lebih dari 5 juz hafalan Al Quran ku.'
'Ya, lebih dari 5 juz. Padahal dulu aku sudah menghafal 6 juz dari Al Quran dan sekarang,.. bahkan membaca surat An Naazi'at pun terasa sulit. '
Pemuda itu lalu berkata lagi kepada temannya:
'Kamu tahu bukan bahwa aku mempunyai setumpuk koleksi buku2, baik tentang ke-Islaman, tentang motivasi2 maupun yang ilmiah. Semuanya adalah bacaanku sehari-hari. Bahkan aku hafal sebagian besar isinya. Tapi ternyata, semua itu malah membuat aku melupakan bacaan wajibku..kitab rabb ku..Al Quran...astaghfirullah.'
Setelah terdiam sejenak, pemuda itu meneruskan ceritanya:
'Aku tidak pernah lagi berusaha menjaga hafalanku apalagi menambahnya. Dan aku juga tidak pernah lagi mencoba untuk memahami makna ataupun tafsir dari ayat2 Al Quran lagi. Se-akan2 memahami dan menyelami isi dari buku2 itu lebih mengasyikan dan lebih penting daripada Al Quran. 5 juz adalah tidak sedikit, teman.
Ya Allah, kemanakah hari2 ketika aku berusaha menghafal dan memahami kitab-Mu ini? Apakah semuanya telah hilang bersama dengan hilangnya Al Quran dari dada ini?'
Mata pemuda itu tampak berkaca-kaca. Sedangkan temannya hanya diam.
Diam karena teringat bahwa dia juga telah kehilangan 1 juz hafalan Al Quran berikut terjemahnya.
Dua orang pemuda terlihat asyik ber-cakap2. Sepiring makanan ringan menemani mereka siang itu.
Wajah mereka tampak cerah. Mereka sedang membicarakan tentang sebuah buku yang berjudul : 'Loyalitas Seorang Muslim'.
Tak berapa lama, arah pembicaraan mereka beralih kepada masalah Al Quran.
Dan beberapa saat kemudian, wajah dari salah seorang pemuda itu terlihat berubah murung.
Melihat itu, temannya bertanya: 'Ada apa? Mengapa kamu jadi murung?'
Pemuda yang murung itu menghela nafas yang terasa berat lalu menjawab: 'Aku telah kehilangan lebih dari 5 juz hafalan Al Quran ku.'
'Ya, lebih dari 5 juz. Padahal dulu aku sudah menghafal 6 juz dari Al Quran dan sekarang,.. bahkan membaca surat An Naazi'at pun terasa sulit. '
Pemuda itu lalu berkata lagi kepada temannya:
'Kamu tahu bukan bahwa aku mempunyai setumpuk koleksi buku2, baik tentang ke-Islaman, tentang motivasi2 maupun yang ilmiah. Semuanya adalah bacaanku sehari-hari. Bahkan aku hafal sebagian besar isinya. Tapi ternyata, semua itu malah membuat aku melupakan bacaan wajibku..kitab rabb ku..Al Quran...astaghfirullah.'
Setelah terdiam sejenak, pemuda itu meneruskan ceritanya:
'Aku tidak pernah lagi berusaha menjaga hafalanku apalagi menambahnya. Dan aku juga tidak pernah lagi mencoba untuk memahami makna ataupun tafsir dari ayat2 Al Quran lagi. Se-akan2 memahami dan menyelami isi dari buku2 itu lebih mengasyikan dan lebih penting daripada Al Quran. 5 juz adalah tidak sedikit, teman.
Ya Allah, kemanakah hari2 ketika aku berusaha menghafal dan memahami kitab-Mu ini? Apakah semuanya telah hilang bersama dengan hilangnya Al Quran dari dada ini?'
Mata pemuda itu tampak berkaca-kaca. Sedangkan temannya hanya diam.
Diam karena teringat bahwa dia juga telah kehilangan 1 juz hafalan Al Quran berikut terjemahnya.
Sumber : unknown