Minggu, 22 Februari 2009

Keran Air

Ada seorang yang hidup di daerah pedalaman yang selama hidupnya belum tersentuh kemajuan dunia modern. Suatu saat ia diajak oleh anaknya mengunjungi ibu kota untuk sekedar menikmati dan mengetahui adanya gaya hidup yang lain dari yang biasa ia hadapi.

Selama di kota ia tinggal di hotel yang aduhai mewahnya. Segalanya bagai mimpi. Ia merasakana adanya surga di dunia. Bayangkan saja, Masuk di kotak kecil, berdiri beberapa menit, tiba-tiba saja sudah berada di lantai yang tinggi (lift). Hanya dengan menekan sebuah alat kecil (remote control), tiba-tiba sebuah kotak mengeluarkan sinar, dan di dalamnya ada gambar hidup (televisi). Ia tak habis-habisnya berdecak kagum akan segala keanehan dunia ibu kota yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Ketika akan pulang ke tempat asalnya, ia ditanya apa yang ingin dibawanya pulang sebagai kenangan. Tanpa berpikir panjang ia berkata: ‘Saya ingin membawa pulang dua keran air.’ Semua pada bengong. Namun ia lalu menjelaskan bahwa setelah pulang, kedua keran air itu akan ditempelkan pada dinding rumahnya. Ia berpikir, hanya dengan memutarkan keran air itu, ia akan mendapatkan air yang amat dibutuhkan terutama ketika terik matahari menyengat keras. Ia tidak tahu kalau keran air di kamar hotel itu dihubungkan dengan pipa ke sumber airnya.

Jika tak dihubungkan dengan sang ASAL, maka hidup ini cumanlah sebuah mimpi kosong. - Penampakan lahiriah tak mewakili kebenaran batiniah seseorang



desaint

Tidak ada komentar:

Posting Komentar